Dalam bentangan kanvas semesta yang tak bertepi, kita hanyalah noktah kecil yang mencoba menerjemahkan bahasa keabadian dengan kosa kata yang fana. Waktu, sang penguasa tak bertuan, terus mengalir tanpa henti, menyeret setiap memori menjadi serpihan masa lalu yang tak mungkin terulang. Kita seringkali terjebak dalam ilusi keabadian, membangun monumen-monumen ego di atas pasir waktu yang rapuh, lupa bahwa segala yang berawal pasti akan menemui titik akhirnya dalam pelukan ketiadaan yang sunyi.
Namun, justru di dalam kesementaraan itulah letak keindahan eksistensi yang sesungguhnya. Setiap detik yang berlalu adalah manifestasi dari keajaiban "ada" yang tak terlukiskan. Mencari makna bukanlah tentang menemukan jawaban akhir yang mutlak, melainkan tentang keberanian untuk terus bertanya di tengah ketidakpastian. Hidup adalah sebuah tarian dialektis antara harapan dan kenyataan, sebuah perjalanan spiritual untuk menemukan cahaya kebijaksanaan yang tersembunyi di balik tabir misteri alam semesta.
Komentar (0)
Ingin bergabung dalam diskusi?
Login untuk berkomentarBelum ada komentar. Jadilah yang pertama!